Monday, 1 June 2009

FRIEDRICH AUGUST VON HAYEK

FRIEDRICH AUGUST VON HAYEK

1. Profil Tokoh

Nama: Friedrich August von Hayek

Tempat tanggal lahir: Vienna Austria Hongaria, 8 Mei 1899 (1899/05/08)

Kehidupan pribadi:

Friedrich von Hayek (1899-1992) bisa disebut sebagai Bapak Neo-Liberal. Hayek terkenal juga dengan julukan ultra-liberal. Muridnya yang utama adalah Milton Friedman pencetus monetarisme. Nama Hayek akan selalu dikaitkan dengan Ludwig von Mises sebagai pendiri aliran neo-Austria. Hayek dan Mises berbeda dalam penampilan, latar belakang dan kepribadian, meskipun keduanya sering bekerja sama. Hayek orangnya tinggi, Mises pendek. Hayek orang Kristen sedangkan Mises Yahudi. Hayek terbuka dan periang, sedangkan Mises tertutup dan murung, tetapi tetap menjaga persahabatannya. Tinggi badan Hayek lebih dari enam kaki. Dia menonjol dan cerdas.

Pada awal 1920-an, Hayek yang masih muda jatuh cinta dengan sepupunya, Helena Bitterlich. Tetapi Helena menikah dengan pria lain, dan Hayek terpaksa mencari penggantinya. Seorang sekretaris di kantornya, menarik perhatiannya. Perempuan itu bukan hanya mirip cinta pertamanya, tetapi namanya pun hampir sama, Helen (meskipun dia dipanggil Hella). Tampaknya ini pasangan yang sempurna. Hayek menikahi Helen von Fritsch pada musim panas 1926 dan mereka dikaruniai 2 orang anak, yang perempuan lahir di Austria sedangkan yang laki-laki lahir di Inggris. Meskipun demikian, selama 25 tahun sesudahnya, keluarga Hayek mengalami prahara. Hayek selalu mengatakan bahwa Hella adalah istri yang baik, tapi nyatanya mereka selalu bertengkar.

Sepanjang hidupnya, Hayek dikelilingi oleh ilmuwan alam. Kakeknya seorang zoologis dan dia adalah kawan dari ahli ekonomi Austria yaitu Bohm Bawerk, ayahnya bernama Dr. August von Hayek, bekerja sebagai seorang dokter dan profesor botani di Universitas Vienna. kakaknya mengajar botani dan kimia, putrinya adalah ahli biologi dan putranya adalah bakteriologis. .

Semasa perang dunia I, Hayek bekerja di kesatuan tentara Austria di garis depan. Setelah kembali dari perang yaitu pada tahun 1918, Hayek akhirnya mengikuti jejak akademis keluarganya dengan menjadi mahasiswa di Universitas Vienna, hingga berturut-turut mendapat dua gelar doktor yaitu di bidang hukum (1921) dan di bidang ilmu politik (1923).

Hayek bekerja sebagai asisten untuk penelitian Prof Yeremia Jenks di Universitas New York dari tahun 1923 sampai tahun 1924. Pada tahun 1923, dia menghabiskan setahun di New York. Karena terkesan oleh karya statistik Wesley C. Mitchell dan National Bureau of Economic Research (NBER), dia kembali ke negaranya untuk meyakinkan Mises agar mendirikan Austrian Institute of Economic Research.

Ludwig von Mises kepala Institut Penelitian Ekonomi Austria kemudian mempekerjakan Hayek. Pada tahun 1927, ia mengangkat Hayek sebagai direktur institut tersebut. Empat tahun kemudian Lionel Robbins menyewa Hayek sebagai Profesor Ilmu Ekonomi dan Statistika di Sekolah Ekonomi London dengan maksud membawa ide-ide ekonomi dari benua Eropa ke Inggris.

Pada akhir masa perang dunia, Hayek kembali ke Vienna dan bertemu lagi dengan sepupunya, yang dengan riang mengatakan bahwa dirinya sudah bercerai. Mereka segera jatuh cinta, dan Hayek memutuskan untuk menceraikan istrinya. Setelah kembali ke Inggris, ternyata Hella marah dan tidak mau diceraikan, dan upaya perceraian yang terjadi selanjutnya berlangsung sangat pahit sehingga kawannya Hayek yaitu Lionel Robbins, dan semua orang di jurusan ekonomi di LSE (London School of Economic) tidak mau berbicara dengan Hayek. Mereka percaya bahwa Hayek menzalimi istrinya, tetapi keputusan Hayek sudah bulat. Dia pergi meninggalkan Inggris (meski dia sudah menjadi warga negara Inggris) dan berangkat menuju Arkansas. Dan ketika perceraiannya disahkan pada tahun1950, dia pindah ke Universitas Chicago.

Diperlukan waktu 10 tahun sebelum Hayek berdamai kembali dengan Lionel Robbins. Sejak itu, tidak banyak orang yang mengatakan hal yang baik-baik tentang istri barunya (Helene), yang sering menghalangi kontak Hayek dengan rekan-rekan dan kawan-kawan lamanya.

Sumbangan Hayek terpenting lainnya muncul pada arena politik dengan keterlibatannya dalam pendirian Mont Pelerin Society (MPS) pada 10 April tahun 1947 dengan mengundang sekitar 36 orang yang kebanyakan merupakan ekonom, sejarawan, filsuf, untuk hadir di Mont Pelerin, Switzerland. Termasuk yang hadir adalah Karl Popper dan Maurice Allais, serta tiga penerbitan terkemuka yaitu Fortune, Newsweek dan Reader's Digest. Pertemuan tersebut didanai oleh bankir-bankir Swiss. Hayek mengajak mereka mendiskusikan mengenai negara dan penerapan liberalisme baik sebagai sebuah pemikiran maupun didalam praktek.

Pada tahun 1950, Hayek meninggalkan LSE dan menerima posisi penting di Universitas Chicago dan masuk menjadi anggota dalam Komite Pemikiran Sosial di University of Chicago, sehingga lebih banyak berkutat dalam penelitian di bidang sosial, politik dan filsafat hukum. Ia mengundurkan diri pada tahun 1962 dan kembali ke Eropa, menerima jabatan pengajar di Universitas Freiburg, Jerman. Hayek sempat menjabat sebagai Profesor di University of Salzburg, Austria, mulai tahun 1967.

Hayek telah berada di usia senja pada tahun 1970an. Secara fisik dia lemah dan sering sakit. Telinga kirinya tuli. Sahabat lamanya yaitu Mises meninggal pada tahun 1973. Setahun kemudian yaitu pada tahun 1974 Hayek menerima telepon dari Swedia yang akan mengubah kariernya dan kondisi fisiknya. Dia memenangkan hadiah Nobel Ekonomi untuk karyanya dalam bidang teori moneter dan lingkaran bisnis. Meskipun dia berbagi hadiah bersama Gunnar Myrdal, Hayek merasa karya ekonominya pada 1930an diakui kembali. Penghargaan itu membuatnya bersemangat kembali dan memulihkan kondisi fisiknya. Dia mengajar dan bahkan kembali menulis isu-isu ekonomi, sosialisme, inflasi, dan pemulihan moneter. Buku terakhirnya adalah The Fatal Conceit: The Errors of Socialism, diterbitkan pada awal 1990an. Tetapi sejak itu dia mulai pikun dan akhirnya meninggal di Jerman pada tanggal 23 Maret 1992.

2. Karya-karya Ilmiah Friedrich A. von Hayek

Karya-karya dari Hayek, diantaranya:

  • Geldtheorie und Konjunkturtheorie, Wien, 1929, also in English as Monetary Theory and the Trade Cycle, London, 1933, as well as in Spanish and Japanese translations.
  • Prices and Production, London, 1931, also in German, Chinese, French and Japanese translations.
  • Monetary Theory and the Trade Cycle, 1933, Fairfield, New Jersey, Augustus M. Kelley, 1975.
  • Monetary Nationalism and International Stability, London, 1937.
  • Profits, Interest, and Investment, London 1939.
  • The Pure Theory of Capital, London, 1941, also in Japanese and Spanish translations.
  • The Road to Serfdom, London and Chicago, 1944, also in Chinese, Danish, Dutch, French, German, Italian, Japanese, Norwegian, Portuguese, Spanish and Swedish translations. Buku inilah yang menjadi dasar advokasi ekonomi pasar bebas di Inggris dan Amerika Serikat. Dalam buku ini dijelaskan bahwa pemerintah memiliki peran penting dalam perekonomian melalui sistem moneter, jam kerja-peraturan, kesejahteraan sosial, dan lembaga untuk aliran informasi yang tepat.
  • The Use of Knowledge in Society, “American Economic Review, 35, 4 (September 1945), hlm 519-30.
  • Individualism and Economic Order, London and Chicago, 1948, also in German and an abridged Norwegian translation.
  • John Stuart Mill and Harriet Taylor, London and Chicago, 1951.
  • The Sensory Order, London and Chicago, 1952.
  • The Counter-Revolution of Science, Chicago 1955, also in German, Italian and an abridged French translation. Pada halaman 53-63, Hayek menekankan bahwa ilmu-ilmu sosial secara mendasar berbeda dengan ilmu-ilmu alam. Orang-orang tidak mematuhi hukum-hukum psikologis atau ekonomi sebagaimana materi mematuhi hukum-hukum fisika, sehingga semua usaha untuk mengontrol lingkunngan adalah salah sasaran.
  • The Constitution of Liberty, London and Chicago, 1960, also in Spanish, German and Italian translations.
  • Studies in Philosophy, Politics, and Economics, London and Chicago, 1967.
  • Law, Legislation and Liberty, vol.1, Rules and Order, London and Chicago, 1973. Dakam buku ini sebagian besar Hukum, Perundang-undangan dan Liberty ditulis.
  • The Denationalization of Money, London, Institute of Economic Affairs, 1976a. Untuk mencegah agar pemerintah tidak dengan sengaja menciptakan inflasi, Hayek mengusulkan diperbolehkannya perusahaan swasta untuk menerbitkan mata uangnya sendiri. Dengan demikian perusahaan besar, atau bank-bank besar, masing-masing mencetak uangnya sendiri-sendiri. Orang-orang dan perusahaan akan memilih memegang mata uang yang mereka perkirakan paling dapat diterima oleh pihak lain dan paling kecil kemungkinan menurun nilainya. Hayek merasa bahwa dengan mengeluarkan uang secara privat semacam inilah maka inflasi dapat dicegah karena akan menghalangi kecenderungan pemerintah untuk menciptakan inflasi. Pengeluaran uang swasta juga akan mempertimbangkan reputasi mereka dan nilai dari uang yang mereka ciptakan. Sebagai akibatnya, Hayek berpendapat bahwa mereka tidak akan cenderung menerbitkan terlalu banyak uang.
  • Law, Legislation and Liberty, vol 2 Chicago, University of Chicago Press, 1976b. Hayek berpendapat bahwa tidak sah menggambarkan hasil proses pasar sebagai sesuatu yang adil atau tidak adil. Distribusi pendapatan adalah pernyataan tentang dunia, hasil dari kekuatan pasar impersonal. Gagasan keadilan tidak berlaku dalam situasi seperti ini. Selain itu usaha pihak pemerintah untuk meredistribusi pendapatan lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya. Orang-orang miskin akan rugi karena distribusi mengurangi insentif ekonomi. Hal ini merugikan semua orang, baik yang miskin maupun yang kaya.
  • New Studies in Philosophy, Politics, Economics and the History of Ideas, London, Routledge & Kegan Paul, 1978.
  • The Fatal Conceit: The Errors of Socialism, Chicago, University of Chicago Press, 1988.
  • The Collected Works of F. A. Hayek, 10 vol, Chicago, University of Chicago Press, 1989-1994

3. Pokok-pokok Pikiran (Teori-teori) dari Hayek

· Teori Segitiga Hayek dalam buku “Price and Production” (1931)

Dalam buku ini Hayek menciptakan diagram unik yang dikenal sebagai “Segitiga Hayek” untuk mempresentasikan struktur ekonomi.

GAMBAR

Original Means of Production

Intermediate Products

Output of Consumers Goods

Segitiga Hayek- Model Waktu- Struktural Ekonomi

Sumber: Hayek (1935: 39)

Pada puncak segitiga adalah tahap paling awal dari produksi, sumber daya alam, dan kemudian menurun menuju produksi barang-barang manufaktur sampai ia mencapai tahap akhir, konsumsi eceran. Segitiga ini diperluas dengan skala waktu setiap kali masing-masing tahap menambahkan nilai kepada barang dan jasa yang diproduksi. Area segitiga mempresentasikan total pengeluaran dalam ekonomi untuk semua barang dan jasa selama setahun.

Menurut Hayek, struktur segitiga akan berubah jika ada perubahan suku bunga. Kenaikan tingkat tabungan dapat memperpanjang segitiga, menghasilkan biaya rendah dan output tinggi dalam jangka panjang dan menciptakan keseimbangan makro baru. Di lain pihak, peningkatan artifisial di dalam penawaran (supply) uang akan mengirimkan sinyal-sinyal palsu kepada produsen dan konsumen dan menciptakan boom inflasioner yang pasti akan berantakan. Segitiga itu pada awalnya tumbuh memperbesar tetapi akhirnya menyusut.

· Monetary Theory and The Trade Cycle (1933)

Ciri pokok dari teori ini adalah keterkaitan antara teori tentang uang dan teori tentang siklus ekonomi. Teori tentang siklus ekonomi merupakan suatu integrasi antara teori moneter dan teori tentang modal. Fenomena dalam ekonomi riil menurut Hayek tidak dapat menjelaskan secara memadai berlangsungnya siklus ekonomi, di kala uang dan harga sudah menjadi bagian integral dalam tata susunan ekonomi secara menyeluruh. Karena adanya suatu proses transformasi moneter, maka akan dialami dampak gangguan secara berlipat ganda dari suatu perubahan teknik terhadap ekonomi kapitalis.

Jika dilihat dari kerangka analisisnya, dapat diungkapkan sebagai berikut:

Investasi dalam barang modal tetap mendapat stimulan dengan adanya injeksi sejumlah tambahan uang yang bersumber dari persediaan uang yang sebelumnya belum digunakan ataupun dari ekspansi kredit perbankan. Jumlah uang yang baru itu mengalir dalam peredaran sebagai modal uang (money capital). Timbul peningkatan ekspansi dengan adanya pembentukan modal tetap. Akan tetapi volume pembentukan modal tetap itu sebenarnya berlebihan. Sebab volume tersebut terlaksana melalui suatu proses yang oleh Hayek dianggap sebagai proses tabungan paksaan (forced saving). “Paksaan” dalam pengertian Hayek ini karena tabungan seakan-akan terciptakan melalui ekspansi moneter. Tahap ekspansi dalam kegiatan ekonomi ditandai oleh volume pembentukan modal tetap, tetapi volume itu sebenarnya melebihi suatu tingkat yang bisa dipertahankan secara berkelanjutan (sustainable). Menurut Hayek pembentukan modal tetap yang tingkatnya dapat dipertahankan secara berkelanjutan ialah tingkat yang ditentukan oleh volume tabungan yang bersifat sukarela (voluntary savings), artinya tabungan yang tidak bersumber dari penciptaan uang baru melalui ekspansi moneter. Jika pembentukan modal tetap bersumber dari tabungan paksaan maka akan terjadi kegiatan ekspansi yang semakin meningkat dan juga berlebihan.

Pada suatu saat perkembangan itu akan disusul oleh tahap depresi dalam siklus ekonomi sebab volume pembentukan modal tidak dilanjutkan secara terus menerus karena hanya berasal dari ekspansi kredit perbankan. Batas-batas terhadap cadangan bank menjadi kendala terhadap kelanjutan ekspansi perkreditan. Jika oleh badan penguasa moneter tidak dilakukan pembatasan dalam sistem moneter, kelanjutan ekspansi moneter menimbulkan inflasi yang tidak terkendali. Oleh sebab itu, ekspansi kredit harus dibatasi dan pada suatu ketika harus dihentikan. Pada saat itulah tidak dapat dihindarkan akan berlakunya awal tahap resesi dan depresi. Pada akhir tahap ekspansi akan terjadi kelebihan dalam stok barang modal tetap. Sebab, proses pembentukannya banyak didorong (mendapat stimulan) oleh tingkat bunga yang relatif murah bagi dana uang (money capital). Dalam proses tersebut, investasi modal membawa imbalan jasa yang semakin berkurang sehingga akhirnya berada di bawah tingkat bunga yang normal bagi tabungan sukarela.

Menurut Hayek, peningkatan investasi dan ekspansi ekonomi disebabkan oleh faktor moneter di mana tingkat bunga bagi modal uang mengambil peranan pokok, bukan karena faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bunga normal dalam ekonomi riil. Dalam keadaan itu, kegiatan ekspansi tidak akan berhenti karena peluang untuk investasi menjadi berkurang melainkan ekspansi akan berhenti oleh karena volume tabungan sukarela tidak mencukupi untuk mempertahankan kelanjutan tingkat investasi yang sudah dicapai, di saat kredit perbankan akan mengalami batasan.

Dalam pandangan Hayek, ekspansi moneter dalam tiap tahap ekspansi akan menyebabkan tingkat ekspansi yang tidak dapat dipertahankan secara berkelanjutan. Perkembangan moneter membawa ekspansi maupun depresi dalam siklus ekonomi. Satu-satunya jalan pemecahan untuk menghindarkan ekspansi maupun depresi menurut Hayek ialah mengusahakan agar peranan uang bisa bersifat netral dalam proses kegiatan ekonomi. Di sinilah muncul pendapat Hayek tentang uang netral (neutral money).

Uang netral yang dimaksud dalam kerangka pemikiran Hayek adalah merupakan ciri pokok dalam suatu sistem moneter., dimana uang berperan untuk memudahkan semacam koordinasi ataupun keserasian di dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Peranan uang tidak boleh menjadi sumber gangguan terhadap keserasian dalam kegiatan ekonomi. Dalam hal ini terdapat perbedaan antara ulasan Hayek dengan teori kuantitas tentang uang yang konvensional, sebagaimana diungkapkan oleh Irving Fisher (MV = PT) dan Milton Friedman. Dalam teori konvensional yang dimaksud, pusat perhatian dalam teori moneter menyangkut hubungan antara jumlah uang dan tingkat bunga umum. Pendapat ini tidak disangkal Hayek, akan tetapi dianggapnya masih belum lengkap. Menurut teori kuantitas yang konvensional itu, peranan uang adalah netral selama nilai uang tidak berubah diukur dengan tingkat harga umum. Sehubungan dengan itu, meningkatnya kegiatan ekonomi memerlukan pertambahan secara proporsional dalam jumlah uang yang beredar. Sebaliknya menurut pendapat Hayek, untuk menjaga agar uang berperan secara netral maka harus dicegah adanya dampak dari injeksi tambahan uang. Di saat jumlah uang ditambah, maka uang baru yang bersangkutan merupakan injeksi tertentu. Hal ini menimbulkan distorsi di antara harga berbagai rupa barang dan jasa. Distorsi tersebut pada gilirannya menyebabkan sistem harga mengandung pertanda-pertanda yang salah mengenai selera perilaku konsumen (consumers preference) dan mengenai tersedianya sumber daya produksi (resource availability).

Menurut pendapat Hayek, kebijaksanaan moneter harus menghindarkan timbulnya dampak injeksi. Dengan kata lain, jumlah uang harus konstan, walaupun ada pertumbuhan ekonomi secara riil. Sedangkan dalam teori kuantitas konvensional, tentang uang harus dihindarkan terjadinya deflasi dalam tingkat harga. Dengan kata lain, harus ada tingkat pertambahan dalam jumlah uang yang sepadan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi riil.

4. Kelemahan-kelemahan dari Teori-teori Hayek serta Keabsahan & Kelangsungannya Sampai Sekarang

Dari uraian pokok di atas, mengenai pandangan Hayek, nyata sekali bahwa Hayek mengutamakan secara berlebihan dan dengan berat sebelah, peranan moneter sebagai sebab utama bagi goncangan naik turunnya kegiatan ekonomi. Hayek seolah-olah mengesampingkan tentang adanya kekuatan-kekuatan dalam ekonomi riil yang menyebabkan terselenggaranya pembentukan modal tetap. Pertama-tama tidak dapat dibuktikan secara empiris, bahwa ekspansi moneter dengan sendirinya mendorong pembentukan modal tetap yang akan melampaui tingkat yang dapat dipertahankan secara berkelanjutan. Peningkatan investasi yang bersumber pada perubahan teknologi, misalnya menambah pendapatan dan laba perusahaan. Pengalaman menunjukkan bahwa hal itu lazimnya juga menambah tabungan perusahaan dan tabungan tersebut bersifat sukarela. Dalam perkembangan demikian, tingkat pertambahan pada tabungan sukarela bisa saja sepadan dengan tingkat pertambahan pada pembentukan modal tetap. Jika tingkat ekspansi moneter adalah sama dengan tingkat pertambahan pada produksi riil, maka pasokan jumlah uang bertambah dengan tingkat yang sama dibandingkan dengan tingkat kenaikan pendapatan riil. Dalam keadaan demikian, tidak akan timbul tekanan inflasi harga.

Selain itu, dalam ulasan Hayek juga termuat pendapat yang kebenarannya disangsikan yaitu, seakan-akan dengan meningkatnya daya beli golongan konsumen, tingkat investasi akan menurun. Dalam hubungan ini, ternyata Hayek mengandalkan peranan asas accelerator. Oleh Hayek dikemukakan bahwa investasi tidak langsung (induced investment) yang terlaksana sebagai akibat permintaan secara tidak langsung (principle of derived demand) tergantung dari:

a. Meningkatnya permintaan akhir (final demand) akan barang dan jasa

b. Koefisien modal (capital co-efficient) yang artinya, jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir.

Di kala kegiatan ekspansi semakin meningkat, maka koefisien modal akan menurun. Dalam hal demikian, volume investasi bisa menjadi berkurang dalam jumlahnya meskipun tingkat pertambahan pada permintaan akhir masih terus menaik. Dengan kata lain, menurunnya koefisien modal lebih berpengaruh dalam dampaknya dibandingkan dengan menaiknya tingkat pertambahan pada permintaan akhir. Kemungkinan tersebut bisa saja terjadi, akan tetapi kini harus dipersoalkan: apa sebabnya koefisien modal menurun bilamana kegiatan ekspansi semakin meningkat? Menurut Hayek, menurunnya koefisien modal disebabkan justru oleh meningkatnya permintaan konsumen. Nampaknya meningkatnya permintaan konsumen itulah yang dalam pandangan Hayek dianggap sebagai sebab yang akhirnya akan menghentikan tahap ekspansi. Sebab, konsumsi menjadi berlebihan dibandingkan dengan tabungan sukarela yang terlalu sedikit.

Dalam pemikiran demikian, maka semua langkah tindakan untuk lebih meningkatkan konsumsi akan menjurus ke keadaan depresi.

Kelemahan dalam analisis Hayek adalah sama sekali tidak ada bukti empiris-statistik mengenai pola geraknya faktor koefisiensi modal dalam siklus ekonomi. Memang bisa saja terjadi perubahan pada koefisiensi modal, misalnya sebagai hasil perkembangan teknologi. Akan tetapi, perubahan koefisiensi modal itu bisa dalam arti menurun maupun dalam arti meningkat. Tidak apriori harus selalu menurun. Ini hanya suatu hipotesis dalam kerangka analisis Hayek yang selama ini tidak dapat dibuktikan secara empiris dalam perkembangan kenyataan.

Berkurangnya investasi yang lazimnya membawa keadaan depresi dapat dijelaskan secara lebih memuaskan oleh kecenderungan menurunnya efisiensi marginal dari modal. Hal ini telah diungkapkan dalam bagian mengenai teori umum.

Selain itu, ternyata buku “Price and Production” dari Hayek, menuai kritikan dari Keynes. Keynes mengatakan bahwa karya Hayek (Price and Production) adalah buku yang tidak bisa dipahami dan diselimuti kabut tebal (Skoussen 1990: 47-51). Hayek dan Keynes mempresentasikan sisi yang berseberangan pada 1930an. Keynes mendukung “manajemen uang” oleh negara, sedangkan Hayek percaya pada kebijakan dan non intervensi pemerintah. Keynes mendukung inflasi dan pengeluaran defisit, Hayek mendukung kebijakan uang yang netral dan mengandalkan fleksibilitas pasar dalam harga dan upah. Keynes mengatakan bahwa penumpukan dan peningkatan simpanan (tabungan) adalah hal yang buruk selama depresi, Hayek mengungkapkan kesalahan “paradoks tabungan” dan membela nilai-nilai penghematan. Jurang pemisah diantara mereka sangatlah dalam.

Dalam majalah Time London, Hayek dan Keynes memperdebatkan soal peran pemerintah. Sebuah surat untuk editor majalah itu pada 17 Oktober 1932, yang ditandatangani oleh Keynes, A.C Pigou, dan ekonomi lainnya, menentang penghematan selama masa keterpurukan ekonomi. Kemudian datang surat pada 19 Oktober, yang ditandatangani oleh Hayek, Robbins dan yang lainnya yang isinya mengkritik pengeluaran pemerintah. Pada akhirnya saat depresi makin parah, kebijakan “berpangku tangan”, yang diusulkan Hayek dan aliran Neo Austria kalah oleh pendekatan aktif Keynes dan penganut Keynesian. Misses dan Hayek telah menjelaskan penyebab depresi, tetapi obat mereka tampaknya tidak manjur dan mengecewakan. Tiba-tiba semua perhatian beralih ke Cambridge dan buku baru Keynes yaitu The General Theory of Employment, Interest, and Money. (1936).

Hayek tidak pernah menulis kririk terhadap The General Theory, dan ini kelak disesalinya. Ketika The General Theory diterbitkan pada 1936, Hayek mengangggapnya hanya sekedar “risalah lain pada zamannnya” yang tidak berdampak permanen. Dia keliru besar.

Ringkasnya, kejayaan aliran Austria mengalami penurunan dramatis dan diperlukan bertahun-tahun sebelum Hayek menang kembali. Mises sendiri tidak pernah keluar dari kekalahan dalam perdebatan. Generasi muda LSE, John Hicks, Abba Lerner, Nicholas Kaldor dan Kenneth Boulding, semuanya menjadi murid Keynes, sedangkan Paul Sweezy, tokoh dari Harvard, beralih ke Keynes dan kemudian ke Marx. Bahkan teman terdekat Hayek yaitu Lionel Robbins juga ikut-ikutan mengkritik teori dari Hayek.

Hayek sangat tertekan oleh peristiwa itu, sehingga pada awal 1940an dia berhenti menulis tentang ekonomi dan beralih ke teori politik. Selama perang dunia II, dia terpaksa pindah ke Cambridge dan mendapati dirinya “mendukung Keynes dalam perjuangannya melawan inflasi masa perang, dan pada saat itu dia juga ingin melemahkan otoritas (Keynes)” (Hayek: 1983-47).

Perseteruan antara Keynes dan Hayek yang saling mengkritik pemikiran masing-masing yaitu Hayek mengkritik karya Keynes Treatise on Money (1930-31) dan Keynes mengkritik karya Hayek Price and Production yang pada akhirnya perseteruan tersebut dimenangkan oleh Keynes, maka saat itu juga teori dan pemikiran dari Hayek runtuh karena semua perhatian beralih ke Cambridge dan buku baru Keynes, The General Theory of Employment, Interest and Money (1936).

DAFTAR PUSTAKA

Djojohadikusumo, Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Pressman, Steven. 2000. Lima Puluh Pemikir Ekonomi Dunia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Skousen, Mark. 2006. Sang Maestro Teori-Teori Ekonomi Modern. Jakarta: Prenada Media.

http://en.wikipedia.org/wiki/Friedrich_Hayek

http://hayekcenter.gregransom.com/friedrichhayek/hayekquote.htm

http://www.friesian.com/hayek.htm

http://www.econlib.org/library/Enc/bios/Hayek.html

http://cepa.newschool.edu/het/profiles/hayek.htm

http://www.libertyguide.com/about/id.612/people.asp

No comments:

Post a Comment