1. PROFIL TOKOH
1) Nama : Eugen von Bohm-Bawerk
2) Tempat Tanggal Lahir : Bruno Austria 1851
3) Kehidupan Pribadi :
Beliau adalah anak bungsu dari pegawai negri Austria dan wakil gubernur. Ia mendapat gelar doktor hukum dari Universitas Vienna pada 1875. Saat menjadi mahasiswa ia belajar hukum, ilmu administrasi dan politik dan berencana mencari karir dalam pelayanan sipil. Tapi karena keluarganya mengalami kesulitan keuangan ia memutuskan untuk belajar hukum di Universitas Vienna dan menempuh karir yang mendatangkan uang lebih banyak. Setelah mendapat gelar di Universitas Vienna pada tahun 1875 ia memperolah bantuan dari pemerintah untuk melanjutkan belajar di luar negri dan memperoleh bantuan pemerintah untuk melanjutkan belajar diluar negri dan mempersapkan diri untuk jadi pengajar di universitas Heidelberg, Leipzig dan Jena di Jerman, Tahun 1880 ia menikahi adik sahabat karibnya Fredrick Wieser dan ia juga diangkat menjadi Professor di Universitas Innbruck. Karena keahlian ekonominya yang hebat Bohm-Bawerk diangkat menjadi mentri keuangan tiga kali pada tahun 1893,1896-1897, dan 1900-04 dan berperan penting dalam menata kondisi keuangan Austria.
Dia dianggap sebagai khas orang Austria pendiam sederhana dan lembut (hennings 1997:19) dia pemain selo berbakat, pendaki gunung yang tangguh dan gemar bersepeda keliling desa. Ia dan istrinya tidak punya anak. Hal yang buruk dari dirinya adalah kegemarannya pada kontroversi dan kritiknya yang berlebihan pada teori-teori orang lain.
Secara politik ia adalah penganut liberal dan anggota independen parlemen Austria, ia percaya ada perubahan yaitu dari aristocrat. Ia mendukung perdagangan bebas skema jaring pengaman sosial, dan kesejahteraan untuk kaum buruh akan tetapi Pada tahun 1914 ia meninggal dalam usia 63.
2. KARYA-KARYA ILMIAH:
1) Capital and interest, 3 vol. (1884 dan 1889) diterjemahkan oleh G.D Huncke dan H.F. Sennhole, south holand, Illionis, Libertarian Press, 1959.
2) Karl mark and Close of His System (1896) New York, A.M. Kelley, 1949.
3) Futher Essays on Capital and Interest, South Holand, Illonis, Libertarian Press, 1959.
4) Shorter Classics of Bohm-Bawerk, South Holand, Illonis, Libertarian Press, 1962
3. POKOK-POKOK PIKIRAN:
1) Teori Bohm-Bawerk Tentang Nilai dan Harga
Masalah nilai dan harga menyangkut hubungan umum antara barang–barang yang mengandug manfaat untuk memenuhi kebutuhan.
a. Dalam tingkat pertama hal ini dikaitkan dengan manfaat suatu barang dalam penggunaannya (value in use ataupun use value) singkatya manfaat guna.
Misalnya seorang nelayan memiliki sebuah spidol dan seorang guru memiliki sebuah perahu. Meskipun harga perahu lebih mahal dibandingkan dengan harga spidol, tetapi bagi guru tersebut manfaat gunanya lebih tinggi spidol dibandingkan dengan perahu. Hal ini dikarenakan dilihat dari kebutuhan masing-masing, guru lebih membutuhkan spidol karena digunakan untuk mengajar dan begitupun nelayan lebih membutuhkan perahu untuk melaut. Sehingga nilai guna ini tergantung pada subjek dan kebutuhan masing-masing orang.
b. Dalam tingkat kedua manfaat suatu barang dikaitkan dalam proses tukar menukar.
Seseorang mempunyai beberapa barang yang manfaat marjinalnya sudah tercapai padahal ia ingin mendapat barang-barang lain tetapi yang dikuasai orang lain. Kedua pihak bersedia untuk melakukan tukar menukar guna memperoleh jenis barang tertentu yang dikehendaki oleh masing-masing. Dalam hubungan ini manfaat tukar juga dapat dikembalikan pada subjektif oleh karena tergantung dari penilaian subjektif si pembeli.
2) Teori Bohm-Bawerk tentang distribusi pendapatan
Para pelaku aktif dalam ekonomi terbagi dalam beberapa golongan yaitu :
a. Golongan angkatan kerja,
b. Golongan pemilik tanah atau penguasa tanah,
c. Golongan kapitalis atau pemilik modal,
d. Entrepreneur.
Golongan tersebut dibedakan menurut fungsi dan perananya dalam proses produksi dan pembentukan pendapatan. Bagian pendapatan yang diperuntukan bagi para pemilik faktor produksi ialah sesuai dengan faktor produksi yang dimilikinya, sebagai imbalan jasa kepada perannya dalam proses ekonomi. Dibawah ini jenis pendapatan yang diperoleh para pemilik faktor produksi sesuai dengan faktor produksi yang dimilikinya:
Tenaga Kerja Upah
Pemilik Tanah Sewa
Pemilik Modal Bunga
Entrepreneur Gaji
Nilai suatu barang produksi tergantung dari sumbangan produktif dari masing-masing faktor produksi dalam proses produksi. Berdasarkan itu dapat ditentukan manfaat marginal yang berkaitan dengan kemungkinan untuk memanfaatkan faktor produksi yang bersangkutan secara produktif. Sehubungan dengan itu nilai faktor produksi ditentukan oleh apa yang kini disebut produktivitas marginal (marginal productivity).
Produktivitas marginal yang dihasilkan faktor produksi mempengaruhi besaran tinggi-rendahnya pendapatan dari tiap-tiap golongan dalam fungsinya sebagai pemilik faktor produksi. Dengan kata lain, pendapatan dari hasil produksi dibagi secara fungsional diantara faktor-faktor produksi yang telah ikut berperan dalam proses produksi yang bersangkutan. Jadi semakin tinggi tingkat produktivitas marginal dalam menghasilkan suatu output oleh suatu faktor produksi pada proses produksi, maka akan semakin tinggi pula bagian pendapatan yang akan diterima pemilik faktor produksi tersebut, begitupun terjadi sebaliknya.
3) Teori Bohm-Bawerk tentang modal
Modal sebagai sumber untuk memperoleh imbalan jasa
Modal yang digunakan untuk proses produksi menurut bohm bawerk merupakan proses produksi yang tidak langsung.
Skema produksi tidak langsung
Keterangan:
Di zaman modern, hal itu terlaksana dengan mengerahkan tenaga kerja beserta sumber-sumber daya produksi lainnya untuk membuat terlebih dahulu barang-barang alat produksi yang tidak bisa dikonsumsi dengan segera. Dengan kata lain, dalam tahap perantara, serangkaian faktor produksi dikerahkan dan diatur untuk membuat peralatan barang produksi terlebih dahulu. Di zaman kapitalis modern, berdasarkan pembuatan barang-barang produksi berupa peralatan produksi, maka kelak dalam tahap berikutnya dapat dibuat produk akhir (yang dapat dikonsumsi, barang konsumsi) secara lebih efisien, dalam jumlah yang lebih banyak dan dengan mutu yang lebih baik. Dalam proses produksi tidak langsung maka faktor waktu mengambil peranan penting. Produksi tidak langsung berdasarkan teknik modern dengan menggunakan peralatan barang produksi akhirnya menghasilkan produk akhir dalam jumlah yang lebih banyak dan yang lebih bermutu daripada halnya jika barang konsumsi dibuat secara langsung tanpa teknik produksi yang menggunakan peralatan barang produksi (barang modal) akan tetapi dalam proses produksi tidak langsung produk akhir konsumsinya baru dapat dinikmati pada suatu saat dimasa depan.
Contoh produksi tidak langsung
1. Kita dapat memproduksi air minum dari mata air dengan tangan, atau dengan timba atau dengan pipa ledeng.
2. Pembuatan mobil. Kita harus membuat robot-robot dulu untuk membuat mobil itu akan lebih banyak menghasilkan barang dibandingkan dengan perakitan otomatis.
4) Teori Bohm-Bawerk tentang bunga atu agio
Tema pokok teori agio
o bahwa barang dan jasa yang tersedia pada saat ini lebih tinggi dibandingkan barang dan jasa itu yang baru akan tersedia pada suatu saat dimasa depan. Kini muncul lagi dimensi waktu dalam kerangka analisis.
Dimensi waktu itu mempengaruhi penilaian subjektif pada pihak peminat. Teori bunga dikaitkan dengan teori nilai dan harga berdasarkan asas manfaat marjinal.
Bohm-bawerk mengemukakan tiga pertimbangan dasar mengapa barang-barang yang tersedia saat ini mengandung nilai subjektif yang lebih tinggi dibandingkan dengan masa depan walaupun dalam jenis dan jumlah yang sama.:
1. karena dalam suatu perspektif tentang masa depan selalu terkandung harapan bahwa dimasa depan itu juga akan tersedia lebih banyak dana pendapatan untuk membeli barang guna memenuhi kebutuhan nanti bila tiba saatnya.
2. kecendrungan pada prilaku manusia untuk meremehkan kebutuhan masa depan baik mengenai jumlahnya maupun mengenai jenis kebutuhan itu. Dengan kata lain dalam perspektif kita kebutuhan yang akan dihadapi dimasa depan diasanya ditaksir terlalu rendah sehingga kurang diperhitungkan secara cermat bahwa dimasa depan masih akan mengalami kebutuhan yang lebih banyak dalam jumlahnya, sifatnya dan jenisnya.
3. berkaitan dengan teknik produksi dalam masyarakat kapitalis modern. Berdasarkan produksi tidak langsung itu akan diperoleh hasil produksi dalam jumlah yang lebih besar dan dengan nilai yang lebih tinggi
akan tetapi produksi tidak langsung juga berarti bahwa khalayak harus menunggu sampai saat tersedianya hasil itu dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih tinggi. Sehubungan dengan itu harus ada cadangan berupa sejumlah barang konsumsi ataupun dalam bentuk dana untuk membeli barang konsumsi. Cadangan yang disebut subsistence fund itu memungkinkan adanya nafkah hidup bagi mereka yang terlibat dalam pembuatan barang-barang produksi. Nilai tambah yang dapat diperoleh dari produksi tidak langsung, tergantung dari adanya subsistence fund.
Sebaliknya masalah ini juga dapat dilihat sebagai berikut. Hasil produksi dimasa depan akan lebih banyak jumlahnya dan nilainya lebih besar serta hargsnya lebih tinggi.oleh sebab itu, ada bagian dari harga (yang lebih tinggi itu ) yang dapat digunakan sekarang untuk menjembatani masa waktu antara saat ini dan saat dihari depan, yaitu untuk membiayai kehidupan tenaga kerja dan atau kelangsungan factor-faktor produksi lainya.
Segala sesuatu itu memperkuat adanya fenomena agio pada nilai barang saat ini , dibanding dengan nilai barang konsumsi dimasa depan dalam kegiatan ekonomi masyarakat ada pasaran untuk tukar menukar antara barang masa kini dengan barang yang tersedia dimasa depan. Tingkat bunga adalah tingkat agio dalam menukar barang sekarang untuk barang dihari depan.
v Dengan begitu dapat dijelaskan mengenai tingkat bunga atas pinjaman. Pinjaman dapat ditafsirkan sebagai suatu penukaran antara barang untuk waktu ini (atau dana untuk membeli barang waktu ini) dengan barang untuk dikembalikan (atau dana yang haus dibayar kembali) dimasa depan. Bunga adalah imbalan jasa bagi modal yang digunakan sebagai pinjaman.
v Bhom-Bawerk membuat tiga kontribusi penting dan saling berhubungan dalam bidang ini analisis produksi yang sebagai proses yang berputar penjelasan mengapa suku bunga riil harus positif dan teori keseimbangan bunga yang memasukan unsur waktu sebagai variable penting mempengaruhi suku bunga.
Akan tetapi gagasan produksi memutar mengandung pengertian kunci produksi menyangkut pilihan antara memiliki barang dengan segera atau tetapi hanya sedikit dengan mempunyai banyak barang tetapi menunggu dalam waktu yang lebih lama seseorang dapat memperoleh lebih banyak barang di masa depan dengan mengorbankan konsumsi untuk suatu periode tertentu atau seseorang dapat menkonsumsi barang sekarang tetapi memiliki sedikit barang dalam periode yang panjang.
v Bohm-Bawerk memberikan 3 penjelasan untuk suku bunga riil positif:
1. Pertama adalah argument yang berdasarkan pada pertumbuhan ekonomi . pendapatan biasanya tumbuh sepanjang waktu jika orang-orang akan menjadi lebih kaya dimasa depan mereka seharusnya mau mengorbankan lebih dari satu dolar di masa depan untuk mendapatkan dolar dimasa sekarang.
2. Kedua orang-orang mempunyai preferensi waktu positif, yaitu mereka lebih suka mengkonsumsi barang sekarang karena masa depan penuh dengan ketidakpastian.
3. bahwa karena produksi memutar juga proses yang lebih produktif peminjam dapat dengan mudah membayar suku bunga riil produktif dan seharusnya mau membayar suku bunga riil positif.
Analisis selanjutnya adalah anlisis mengenai bagaimana menetapkan suku bunga itu Bohm-Bawerk menjelaskan bagaimana produksitidak langsung dan preferensi waktu konsumen mempengaruhi secara beurutan permintaan uang dan penawaran uang. Produksi merupakan proses memutar atau tak langsung yang membtuhkan barang-barang lain yang diproduksi dimasa yang lalu. Bagaimanapun barang-barang harus dibayar juga untuk memproduksi barang lanjutan akan membutuhkan tenaga kerja dan bahan baku tetapi pekerja harus dibayar dan bahan baku harus di beli sebelum barang akhir dijual kepada konsumen karena itu produksi memutar akan menghasilkan permintaan uang dipihak perudsahaan berapa banyak barang lanjutan yang harus disediakan dan berapa lama proses produksi ini berlangsung akan menentukan permintaan uang.
Juga penawaran uang ditentukan oleh preferensi dipihak pinjaman untuk mendapat barang yang relative lebih banyak dimasa depan daripada memiliki barang sekarang jika orang-orang mengambil perspektif jangka panjang dan mau berkorban sekarang untuk mendapatkan lebih banyak dimasa depan, mereka akan bersedia menyediakan uang . dipihak lain jika orang-oang ingin mendapatkan kesenangan segera tigkat suku bunga riil yang tinggi akan dibutuhkan untuk mendapatkan uang yang dibutuhkan untuk menjalankan lebih banyak proses produksi memutar.
5) Teori tentang tabungan
investasi
keterangan:
Perihal pembentukan modal itu sendiri diungkapakan bahwa tidak semua angota masyarakat secara individu akan menghabiskan barang-barang konsumsi yang tersedia. Sebagian barang konsumsi ditabung dan tabungan tersebut membuka kesempatan untuk pembuatan peralatan barang produksi.
Teori ini menekankan pada peran kritis dari tabungan dan investasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara teknis yang diukur dengan kuantitas, kualitas Keragaman barang dan jasa.. menurutnya bahwa ekonomi yang baik harus melihat efek dari kebijakan pada semua sector bukan hanya satu.ia mengatakan bahwa penurunan konsumsi tidak menurunkan produksi secara umum, tetapi hanya menurunkan produksi sector tertentu melalui hukum penawaran dan permintaan. Mazhab Austria ini telah mendukung tabungan dan bahkan menganggap bahwa tabungan yang tinggi sebagai elemen yang penting dalam pertumbuhan.
Kelemahan/kritikan terhadap teori-teori tersebut
L. G. Bustedo melemparkan kritiknya terhadap Bhom-Bawerk mengenai peran tabungan, Bustedo menganut pandangan permintaan efektif pra Keynesian dan mengatakan bahwa permintaan konsumen akhir adalah syarat yang tak bisa ditawar bagi produksi dan bahwa pandangan Bhom-Bawerk yang mendukung kenaikan dalam tingkat tabungan adalah bukan hanya tidak alami tetapi juga mustahil. Lebih banyak menabung hanya akan menurunkan daya beli umum dank arena itu penurunan permintaan barang akan membuat modal tidak terpakai dan mengurangi produksi akibatnya adalah depresi. Solusi yang baik menurut Bustedo adalah menaikkan bukan menurunkan permintaan barang konsumsi sebagai cara untuk mendorong produksi kapital.
Pada dasarnya teori upah ini mengalami kritikan bahwa tingginya upah tidak hanya tergantung pada satu faktor yaitu produksi akan tetapi kenyataannya berasal dari berbagai faktor yang mempengaruhi tingginya upah.
Clark tetap membandingkan bahwa upah itu mengalir tapi itu selalu mengalir diangsur dari atas dengan menghasilkan produksi dimana batas yang atas itu diwujudkan oleh produktifitas batas dari kerja kemudian yang bawah diwujudkanoleh biaya dari keperluan hidup buruh dan keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
Djoyohadikusumo,sumitro.1991.Perkembangan Pemikir Ekonomi.yayasan obor Indonesia:Jakarta.
Pressman,Steven.2002.lima puluh pemikir ekonomi dunia.PT Raja Grafindo Persada:Jakarta.
Skousen, Mark.2006.Sang Maestro “Teori-Teori Ekonomi Modern”.Prenada:Jakarta.
Zwijndregt, J. van.1958.fasal-fasal ekonomi.J.B Wolters:Djakarta.
TOKOH EKONOMI
Eugen von Bohm-Bawerk
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Sejarah Teori Ekonomi
No comments:
Post a Comment